Menunggu Firman dan Bachdim

Malam nanti adalah malam yang menegangkan bagi seluruh rakyat Indonesia  khususnya para punggawa Merah Putih. Sebab, malam nanti akan menjadi malam penentuan siapa yang berhak menghadapi Malaysia di Final AFF 2010.Indonesia atau Filipina.Meski unggul 1-0 pada laga “away” 16 Desember lalu, tidak lantas membuat Indonesia melenggang mudah ke partai puncak.Peluang kedua tim tetap sama karena kemenangan Filipina dengan selisih 1 gol(2-1,3-2,dst) kecuali 1-0 atas Indonesia bakal membawa The Azkals(julukan Filipina)bertemu Malaysia.Apalagi berkaca pada laga pertama di mana serangan Indonesia seringkali gagal menembus barikade pertahanan Filipina. Sebaliknya, serangan balik Filipina cukup merepotkan Maman Abdurahman dkk. Bahkan, sebuah blunder Markus yang maju menyongsong bola dan menabrak Maman nyaris membuat Filipina menyamakan kedudukan sebelum diselamatkan Zulkifli Syukur dengan sundulan keluar di garis gawang Indonesia.Jadi, Timnas harus tetap hati-hati karena Filipina mungkin menyerang frontal untuk mengejar defisit gol.

Kabar yang mengejutkan adalah belum fitnya kondisi kapten sekaligus inspirator tim Firman Utina dan idola baru Irfan Bachdim. Jelas hal ini mengejutkan mengingat keduanya hampir selalu menjadi starter di setiap laga Indonesia.Menurut kabar yang berembus bahwa keduanya ditunggu 30 jam apakah bisa bermain atau tidak.Fisioterapis Indonesia sedang berjuang sekuat tenaga agar mereka dapat pulih sebelum Alfred Riedl mengumumkan nama-nama pemain yang akan diturunkan.Kalau kemungkinan terburuk yang terjadi maka posisi Firman akan digantikan oleh Eka Ramdani sedangkan Bachdim akan digantikan striker Bambang Pamungkas.Tentu kita tidak berharap demikian mengingat Filipina dengan kekuatan 9 pemain naturalisasinya harus dihadapi Garuda dengan skuad yang komplet.

Menilik laga semifinal pertama yang lalu ada beberapa catatan yang mesti diperhatikan oleh punggawa Timnas Indonesia.Diantaranya adalah ketergantungan terhadap seorang Firman harus diminimalisir.Indonesia harus mencari alternatif serangan lain sehingga macetnya pasokan bola ke Gonzales dan Bachdim karena pressing ketat Filipina terhadap Firman tidak terjadi kembali di laga kedua.Kedua adalah komunikasi di lini belakang antara kiper dan bek harus berjalan efektif sehingga kesalahpahaman dalam mengantisipasi crossing lawan dapat diatasi.Ketiga adalah variasi serangan dari sayap harus dioptimalkan dengan cara bergantian antara gelandang dan bek dalam mensuplai bola ke duo striker sehingga membuat konsentrasi lawan terpecah.Keempat, para striker yang diturunkan harus lebih galak di depan gawang lawan sehingga tidak membuang satupun peluang gol dengan percuma. Terakhir, kedisiplinan dalam menyerang dan bertahan harus dilakukan agar saat bertahan para pemain memberikan pressing ketat terhadap lawan dan saat tiba giliran transformasi dari bertahan dan menyerang juga harus cepat dilakukan sehingga dapat merepotkan lawan.

Akhirnya, kita hanya dapat berharap agar punggawa Merah Putih mampu menjadi pelepas dahaga keringnya prestasi Indonesia di kancah internasional pada tahun 2010 ini dimana dunia olahraga Indonesia sedang berada di titik nadir.Selamat berjuang putra-putra terbaik Indonesia.Doa kami selalu menyertaimu.Berkibarlah Indonesia!

 

Tinggalkan komentar